ya udah deh langsung aja.. sok atuh...sok....
Salah
satu objek kajian yang menyibukan filsafat dari zaman yunani kuno sampai
sekarang ini adalah gejala pengetahuan. Cabang ilmu filsafat yang secara khusus
menggeluti pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang
pengetahuan disebut dengan epistemologi. Istilah "epistemologi" ini
berasal dari bahasa yunani "episteme" yang berarti pengetahuan dan
"logos" yang berarti perkataan, pikiran, teori, atau ilmu. jadi
epistemologi dapat dikatan sebagai "teori pengetahuan". Epistemologi
bermaksud untuk mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari
pengetahuan manusia. Epistemologi juga bermaksud secara kritis mengkaji
pengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari dimungkinkannya pengetahuan
serta mencoba memberi pertanggung jawaban rasional terhadap klaim kebenaran dan
objektivitasnya.
Epistemologi
memiliki beberapa metode dalam pemerolehan pengetahuan, diantaranya adalah :
Metode
"Deduksi", suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik
diolah lebih lanjut dalam suatu pernyataan yang runtun. Metode ini lebih
tepatnya mengandalkan pola pikir logis, membuat beberapa pernyataan lalu
menarik kesimpulan dari pernyataan itu menjadi pernyataan yang baru. Contoh,
"semua mobil berwarna merah" lalu "toyota adalah merk
mobil" maka dari kedua pernyataan itu ditarik kesimpulan menjadi
"semua toyota berwarna merah". Dari kesimpulan baru itulah kita
memperoleh pengetahuan kalo semua mobil merk toyota adalah berwarna merah.
Namun metode deduksi juga memiliki kelemahan yaitu tidak adanya pengetahuan
baru setelahnya, tidak ada kemungkinan lain adanya mobil berwarna selain merah, maka jika tidak berwarna merah
bukan mobil.
Yang
kedua adalah metode "Induksi", suatu metode yang menyimpulkan
pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang
lebih dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Contoh, dari hasil observasi
diketahui bahwa semua ayam jago selalu berkokok di pagi hari, lalu di hari ke
sepuluh diketahui bahwa semua ayam jago masih selalu berkokok di pagi hari, dan
setelah satu tahun tetap diketahui bahwa semua ayam jago itu masih tetap selalu
berkokok di pagi hari. Maka dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa keesokan
hari dan seterusnya semua ayam jago akan selalu berkokok dipagi hari. Seperti
halnya metode "deduksi", metode "induksi" ini juga memiliki
kelemahan dalam kajiannya. Yaitu, metode ini sangat mudah sekali dibantah atau
hancur ketika munculnya pernyataan baru yang dapat merubahnya. Misalnya dalam
kasus ayam berkokok tadi ditemukan adanya ayam jago yang tidak berkokok di pagi
hari maka pernyataan semua ayam jago berkokok dipagi hari itu akan jatuh.
Dan yang terakhir ada metode
"Abduksi", merupakan metode yang dianggap paling baik
karena metode ini mengambil kesimpulan dari sesuatu yang memiliki paling
sedikit asumsi. Metode abduksi
memilih penjelasan yang dapat dijadikan sebagai sebuah kesimpulan. Ketika suatu
penjelasan itu sudah dapat dijelaskan lebih mudah dan sempurna maka tidak perlu
lagi adanya tambahan variabel lain dalam penjelasan tersebut. Intinya metode
ini mengambil kesimpulan yang lebih mudah sebagai argumen yang kuat.
Itulah penjelasan tentang
tiga metode pemerolehan pengetahuan. Dari ketiga metode tersebut sebenarnya
tidak ada metode yang paling baik, ketiga metode ini juga memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Jika kita menggunakannya dengan benar dan tepat
maka ketiganya dapat saling melengkapi. Maka agar kita dapat memperoleh
pengetahuan secara benar dan tepat pakailah ketiga metode ini.
Sumber :
"Buku catatan kuliah Epistemologi"
"ceramah Herdito Sandi
Pratama, M.Hum dalam kuliah Epistemologi" dan
"Sudarminta, J,
Epistemologi Dasar, Yogyakarta, 2002"