Rabu, 01 Oktober 2014

Konsep Realitas dan Univesalitas



Realitas? Seperti pada kebanyakan orang ditanya tentang apa itu realitas maka jawaban terbaik mereka mungkin adalah seperti ini "realitas itu adalah kenyataan, hal yang terlihat, terjadi, tertempat, dan mungkin juga terwaktu". Tapi apa benar itu realitas? Bagaimana dengan sesuatu yang tidak kita lihat tetapi itu ada dan terjadi, Apakah itu juga disebut sebagai realitas?
Inilah masalah yang sering kita bingungkan, menurut saya problem pertamanya adalah si subjek yang merasa dirinya paling agung yaitu manusia. Manusia selalu merasa bahwa dirinya adalah sesuatu yang paling bisa, paling tau, paling terpercaya dan lain-lain. Padahal kenyataanya siapa yang tau? belum ada satupun hal yang bisa menjamin sesuatu itu adalah pasti. Manusia selalu menganggap ada yang pasti, ya jika itu dari pandangan manusia. Tapi apa cuman manusia yang hidup di dunia ini? Tentu saja tidak. Realita bukanlah suatu pandangan semata, realita adalah univesalitas itu sendiri. Realita bukanlah hanya sekedar karena adanya faktor ruang dan waktu, tetapi realita adalah ruang dan waktu itu sendiri.  
Jika kita bisa melihat dengan mata semua mahluk di dunia ini apakah kita sudah berarti dapat melihat realita? Jawabannya adalah belum. Realita juga bukan hanya sekedar pandangan dari subjek belaka, tapi juga objek. Lalu maksud sebenarnya realita itu adalah apa? Realita itu adalah "satu", satu dari seluruh keseluruhan dalam artian realita itu hanyalah ada satu. Apa itu? "The World" itulah realita. Dunia adalah realita yang sesungguhnya, tentu yang saya maksud dunia disini bukan sekedar dunia yang kita sebut bumi, dunia ghaib, dunia paraler, dunia robot, dunia langit dan dunia lain atau dunia binatang seperti nama sebuah salah satu acara televisi. Yang saya maksud lebih dari itu semua, tetapi dunia disini adalah suatu yang lebih abstrak.
Kita semua manusia boleh bilang kalo bumi itu bulat karena itu adalah pandangan kita terhadap bumi, tapi apakah benar bagi mahluk lain bumi itu bulat, seperti serangga, atau virus? Analoginya kira-kita seperti ini, Jika kita membawa virus itu keluar angkasa lalu kita suruh melihat bumi, apa dia akan melihat bumi itu bulat sebagaimana kita melihat juga? Jawabanya belum tentu dan siapa yang tau? Bisa jadi kalo si virus bisa bicara dia malah akan bilang kalo bumi itu panjang atau kotak atau apalah. lantas kalau begitu realitas tidak satu tetapi beragam? Jawabanya tidak, cara pandang mereka memang berbeda tetapi realitas mereka tetap satu yaitu bumi itu sendiri, mereka sama-sama tau kalo ada yang namanya bumi. Berarti realita hanya karena ada saja? Bagaimana yang tidak ada? Ya itu tetap realitasnya, kita tau kalo ada yang tidak terlihat, ada yang tidak ada, ada yang ada tapi tidak ada, itu tetaplah merupakan realitasnya. Adanya dunia yang tidak ada tetap saja kata-kata itu menunjukan bahwa realitanya satu yaitu "Dunia". Adanya yang tidak ada ya tetap saja itu menujukkan realita adanya sesuatu yang tidak ada entah itu sebuah konsep pemikiran, ada secara nyata atau tidak dan apaun itu, tetap saja itu menunjukkan kalo anda sedang membuat suatu bentuk realitas. Maka realitas itu tetap satu "The World"


Referensi :
Pemikiran saya sendiri
Obrolan bersama teman
ceramah dosen dalam kuliah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar