Rabu, 08 Oktober 2014

utamakan kebahagiaan, nyawa, atau hal lainnya?


Ada salah satu hal yang unik dalam kehidupan ini, yaitu kita yang selalu dihadapkan dengan pilihan. Bisa dua pilihan, tiga pilihan, atau banyak pilihan. Dari pilihan itu ada banyak juga yang sulit kita tentukan salah satunya ketika soal seperti ini, "mana yang lebih di utamakan? Kebahagiaan, nyawa, atau mungkin hal lainnya?" lalu apa jawaban kita atau apa yang kita pilih? Jawabannya tentu akan beragam dan alasannya juga pastinya beragam. Saya juga pernah mencoba bertanya kepada beberapa orang dengan pertanyaan seperti itu. Setelah saya tanya kebanyakan dari mereka menjawab kebahagian, kenapa? Simpelnya, karena mereka merasa kalau kebahagian adalah suatu hal yang mampu menutupi segalanya termasuk nyawa. Lalu sisanya malah menjawab sebaliknya yaitu nyawa, kenapa? Simpelnya, karena mereka bilang tanpa nyawa tak mungkin ada kebahagiaan. Tapi ada suatu hal yang membuat gue bingung, apa sebenarnya kebahagiann itu, dan apa nyawa itu? Mengapa mereka begitu mudah memilih dan menetapkan sesuatu? Apa mereka memang sudah paham dengan kedua hal itu, sehingga dapat dengan cepat memilih salah satunya. Padahal jika kita amati, realita kadang tak semudah itu. Apapun yang kita pilih dan kita tetapkan pasti ada resiko atau konsekuensinya, masalahnya apakah kita mampu menerima itu semua? Kebanyakan dari kita saya rasa masih banyak sangat sulit untuk menerima itu. Jika tidak, mana mungkin ada rasa cemburu, iri, dengki, bohong, atau dendam dan lainnya. Maka dari itu kali ini saya kan mencoba untuk menjelaskan tentang hal ini, maka pertama saya akan mencoba untuk memisahkan kedua hal itu antara kebahagiaan dan nyawa.
Kebagahagiaan, hampir semua orang pasti pernah mendengar kata itu. Tapi sebenarnya apa itu kebahagiaan? Secara etimologi kebahagiaan berarti keadaan senang, tentram, terlepas dari segala yang menyusahkan. Sehingga, kebahagiaan adalah suatu keadaan yang berlangsung, bukanlah suatu perasaan atau emosi yang berlalu. Kebahagiaan berasal dari kata Sanskerta, yaitu bhagya yang artinya berate jatah yang menyenangkan. Kebahagiaan sepertinya lebih menekan kepada jiwa, perasaan dan emosi (lebih dalam dari perasaan), dimana perasaan menjadi bahan pokok untuk adanya kebahagian. Semua orang ingin bahagia? Jawabannya ya, kemungkinan besar semua mahluk ingin bahagia. Hampir semua mahluk berlomba-lomba untuk mencapai kebahagiian, seakan-akan kebahagian adalah tujuan utama dari mereka semua. Bagi saya sendiri, kebahagiaan tidak lebih dari hanya sebuah kepentingan, kepentingan di sini bukanlah artinya sebuah sesuatu yang khusus tetapi lebih ke semua yang dilakukan. Jadi sebenarnya menurut saya, kebahagiaan itu sudah ada pada diri kita dan sudah ada disekeliling kita. Masalahnya adalah mau atau tidaknya dan bisa atau tidaknya kita untuk merasakannya dan melihatnya. Contoh simpelnya gini, meregangkan tubuh adalah sesuatu yang dilakukan, efeknya badan terasa legah dan enak, itu sudah bahagia. Lalu misalnya, suntuk dikamar, pergi jalan-jalan, tidak suntuk lagi maka itu bahagia. Masalahnya adalah mau merasakan, melihat, mendengar, atau tidak. Hanya itu.
Lalu nyawa, apa itu nyawa?  Dalam KBBI nyawa artinya adalah pemberi hidup kepada badan wadak (organisme fisik) yang menyebabkan hidup (pada manusia, binatang, dsb). Berarti tanpa nyawa artinya badan tidak hidup (mati). Biacara soal mati, terkadang dari kita sangat takut dengan mati, bahkan mungkin ada yang tidak ingin mati. Terkadang dunia bisa membuat kita cukup lupa dengan kematian, membuat kita terus berusaha untuk memenuhi kecukupan dunia seakan-akan tidak akan mati, lalu mati tanpa benar-benar tau apa itu kehidupan.
Lalu apa dan mana yang paling diutamakan dari hal ini? Dari pembahasan ini saya menjadi cukup mengerti mengapa orang-orang bisa menjwab hal itu dengan mudah serta dengan alasan yang begitu fundamental. Mereka semua punya latarbelakang yang berbeda, pemikiran yang berbeda, cara pandang yang berbeda, dan cara hidup yang berbeda. Tapi apa yang membuat mereka begitu yakin dengan jawaban mereka? Menurut saya Jawabannya tanpa disadari atau tidak oleh mereka itu sebenarnya adalah karena relasi (hubungan). Mengapa? Karena relasi adalah segalanya, relasi adalah sumber yang menjadikan kita hidup dan untuk bahagia itu juga. Relasi adalah hubungan antara kita kepada yang lainnya dan bisa juga antara kita dengan diri kita sendiri. Bagi saya tanpa adanya relasi kita tidak mungkin dapat melihat atau merasakan apa itu kebahagiaan, baik dari hal lain maupun dari diri kita sendiri. Tanpa relasai kita juga tidak akan tau dimana kita berada dan apakah kita ini benar-benar hidup atau tidak. Maka dari itu, saya lebih mengutamakan untuk memenuhi relasi saya terhadap apapun, itulah jawabannya.   
Referensi:
pemikiran saya sendiri
diskusi bersama teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar