Sabtu, 13 September 2014

"Etika"


Suatu saat, kita sedang tidur di dalam kamar hotel lantai lima. Lalu tiba-tiba suara sirene berbunyi, ada sebuah bencana melimpa hotel itu yaitu meledaknya sistem energi listrik hotel tersebut yang berada di lantai paling dasar hotel. Kita sebagai penghuni kamar, hal pertama yang muncul adalah panik dan segera untuk pergi keluar, namun masalahnya terletak pada keadaannya. Di lantai paling bawah keadaannya sudah sangat kacau, ledakan terus menerus tanpa henti dan api yang terus membesar membakar semuanya. Untuk sementara semua pemikiran para penghuni hotel yang tersisah adalah lari menuju lantai atas untuk menyelamatkan diri, karena lift telah rusak maka terpaksa semua penghuni pergi ke lantai atas dengan menggunakan tangga. Ketika sampai di lantai atas para penhuni itu merasakan ada guncangan di bangunan hotel lalu mendadak bangunan itu menjadi miring, hotel itu akan segera jatuh. Dalam situasi yang sangat mengerikan itu sebagian penghuni memilih untuk pasrah "sudahhhlahh... lebih baik kita pasrah sajaa...!! sudah tidak ada cara lagi untuk menyelamatkan diri... hu..hu..hu..!!!" kata salah seorang penghuni yang telihat pucat, takut, dan panik sambil menangis dengan sangat keras. Sebagiannya lagi lebih memilih untuk tetap berusaha menyelamatkan diri, ada yang memilih untuk keluar melalui lantai dasar, ada yang memilih untuk terjun bebas dari jendela hotel dan lain-lain. Lalu kita sebagai penghuni yang melihat semua hal itu, apa yang harus kita lakukan? Melarang meraka yang mau pergi ke lantai dasar? Yang keluar loncat dari jendela? Menenangkan mereka yang lagi menangis panik? Menyelamatkan mereka semua? Bagaimana caranya? Apa yang harus kita lakukan?
Dalam kasus itu terlihat jelas bahwa salah satu kebutuhan manusia yang paling fundamental adalah orientasi. Sebelum melakukan sesuatu apapun kita harus mencari orientasi dulu. Kita harus tau dimana kita berada dan kemana kita harus bergerak untuk mencapai tujuan kita. Filsafat manusia mengatakan bahwa manusia itu aalah mahluk yang tau dan mau. Artinya kemauannya mengandaikan pengetahuan. Ia hanya dapat bertindak berdasarkan pengertian-pengertian tentang dimana ia berada, situasinya, kemampuannya, jadi tentang segala faktor yang perlu diperhitungkan agar rencanya dapat terlaksana. Maka ia membutuhkan orientasi. Tanpa orientasi ia tidak tau arah dan merasa terancam. Seperti orang-orang yang berada di dalam hotel itu, bingung dan ketakutan.
Dalam Filsafat, ada sebuah bagian pembelajaran yang disebut dengan "Etika". Lalu apa itu Etika, bagaimana penjelasannya? serta hubungannya dengan situasi tersebut? Etika merupakan sarana orientasi bagi manusia untuk menjawab suatu pertanyaan yang fundamental. Etika membantu kita untuk mencari orientasi. Tujuannya agar kita tidak hidup dengan cara ikut-ikut saja terhadap berbagai pihak yang menetapkan bagaimana kita mau hidup, melainkan agar kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu. Etika membantu agar kita mampu untuk mempertanggungjawabkan kehidupan kita.
Untuk lebih jelas mengenal tentang etika, kita harus membedakannya dari moral. Moral dan etika adalah dua hal yang berbeda. Moral adalah suatu tindakan yang meliputi baik atau buruknya tindakan tersebut. Sedangkan etika menurut saya sendiri adalah  nilai yang terkandung dalam suatu hal tersebut, terlepas dari baik dan buruk, relatif dan subjektif, agama dan budaya, buka juga serangkaian larangan, bukan hanya sistem idea yang hanya berlaku secara teori tapi tidak bisa diterapkan, keputusannya bukanlah karena kehendak tuhan tetapi kehendak diri, dan etika bukanlah suatu sumber tambahan bagi ajaran moral, melainkan merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu, bukan ajaran. Etika dan ajaran moral tidak berada dalam tingkat yang sama.
Sehingga menurut saya, yang mengatakan bagaimana kita harus hidup bukanlah etika, melainkan moral. Tetapi etika adalah mau mengerti mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Lalu apa gunanya etika itu? Jawabanya, tentu etika itu berguna, apalagi di zaman sekarang. Mengapa? Karena kita hidup dalam masyarakat yang pluralistik, berasal dari berbagai daerah, suku serta budaya yang berbeda-beda. Lalu kita juga hidup dalam masa yang begitu cepat berubah dan berkembang (tranformasi), seprti perubahan ekonomi, sosial, teknoligi dan berbagai macam lainnya yang dapat berubah dengan cepat. Dalam situasi tersebut etika membantu kita agar tidak kehilangan orientasi, membedakan apa yang hakiki dan apa yang boleh berubah, dengan begitu kita tetap bisa mengambil sikap-sikap yang dapat kita pertanggungjawabkan.
NB: Standar "Etika" Universal adalah keputusan yang memiliki alasan rasional dan justifikasi.
Referensi:
buku "Etika Dasar" (Franz Magnis - Sueseno)
catatan kuliah
diskusi bersama teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar