Suatu
saat, kita sedang tidur di dalam kamar hotel lantai lima. Lalu tiba-tiba suara
sirene berbunyi, ada sebuah bencana melimpa hotel itu yaitu meledaknya sistem
energi listrik hotel tersebut yang berada di lantai paling dasar hotel. Kita
sebagai penghuni kamar, hal pertama yang muncul adalah panik dan segera untuk pergi
keluar, namun masalahnya terletak pada keadaannya. Di lantai paling bawah
keadaannya sudah sangat kacau, ledakan terus menerus tanpa henti dan api yang
terus membesar membakar semuanya. Untuk sementara semua pemikiran para penghuni
hotel yang tersisah adalah lari menuju lantai atas untuk menyelamatkan diri,
karena lift telah rusak maka terpaksa semua penghuni pergi ke lantai atas
dengan menggunakan tangga. Ketika sampai di lantai atas para penhuni itu
merasakan ada guncangan di bangunan hotel lalu mendadak bangunan itu menjadi
miring, hotel itu akan segera jatuh. Dalam situasi yang sangat mengerikan itu
sebagian penghuni memilih untuk pasrah "sudahhhlahh... lebih baik kita
pasrah sajaa...!! sudah tidak ada cara lagi untuk menyelamatkan diri... hu..hu..hu..!!!"
kata salah seorang penghuni yang telihat pucat, takut, dan panik sambil
menangis dengan sangat keras. Sebagiannya lagi lebih memilih untuk tetap
berusaha menyelamatkan diri, ada yang memilih untuk keluar melalui lantai dasar,
ada yang memilih untuk terjun bebas dari jendela hotel dan lain-lain. Lalu kita
sebagai penghuni yang melihat semua hal itu, apa yang harus kita lakukan?
Melarang meraka yang mau pergi ke lantai dasar? Yang keluar loncat dari
jendela? Menenangkan mereka yang lagi menangis panik? Menyelamatkan mereka
semua? Bagaimana caranya? Apa yang harus kita lakukan?
Dalam
kasus itu terlihat jelas bahwa salah satu kebutuhan manusia yang paling
fundamental adalah orientasi. Sebelum melakukan sesuatu apapun kita harus
mencari orientasi dulu. Kita harus tau dimana kita berada dan kemana kita harus
bergerak untuk mencapai tujuan kita. Filsafat manusia mengatakan bahwa manusia
itu aalah mahluk yang tau dan mau. Artinya kemauannya mengandaikan pengetahuan.
Ia hanya dapat bertindak berdasarkan pengertian-pengertian tentang dimana ia
berada, situasinya, kemampuannya, jadi tentang segala faktor yang perlu
diperhitungkan agar rencanya dapat terlaksana. Maka ia membutuhkan orientasi.
Tanpa orientasi ia tidak tau arah dan merasa terancam. Seperti orang-orang yang
berada di dalam hotel itu, bingung dan ketakutan.
Dalam
Filsafat, ada sebuah bagian pembelajaran yang disebut dengan "Etika".
Lalu apa itu Etika, bagaimana penjelasannya? serta hubungannya dengan situasi
tersebut? Etika merupakan sarana orientasi bagi manusia untuk menjawab suatu
pertanyaan yang fundamental. Etika membantu kita untuk mencari orientasi.
Tujuannya agar kita tidak hidup dengan cara ikut-ikut saja terhadap berbagai
pihak yang menetapkan bagaimana kita mau hidup, melainkan agar kita dapat
mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu. Etika membantu
agar kita mampu untuk mempertanggungjawabkan kehidupan kita.
Untuk
lebih jelas mengenal tentang etika, kita harus membedakannya dari moral. Moral
dan etika adalah dua hal yang berbeda. Moral adalah suatu tindakan yang
meliputi baik atau buruknya tindakan tersebut. Sedangkan etika menurut saya
sendiri adalah nilai yang terkandung
dalam suatu hal tersebut, terlepas dari baik dan buruk, relatif dan subjektif,
agama dan budaya, buka juga serangkaian larangan, bukan hanya sistem idea yang
hanya berlaku secara teori tapi tidak bisa diterapkan, keputusannya bukanlah
karena kehendak tuhan tetapi kehendak diri, dan etika bukanlah suatu sumber
tambahan bagi ajaran moral, melainkan merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah
sebuah ilmu, bukan ajaran. Etika dan ajaran moral tidak berada dalam tingkat
yang sama.
Sehingga
menurut saya, yang mengatakan bagaimana kita harus hidup bukanlah etika,
melainkan moral. Tetapi etika adalah mau mengerti mengapa kita harus mengikuti
ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Lalu apa gunanya
etika itu? Jawabanya, tentu etika itu berguna, apalagi di zaman sekarang.
Mengapa? Karena kita hidup dalam masyarakat yang pluralistik, berasal dari
berbagai daerah, suku serta budaya yang berbeda-beda. Lalu kita juga hidup
dalam masa yang begitu cepat berubah dan berkembang (tranformasi), seprti
perubahan ekonomi, sosial, teknoligi dan berbagai macam lainnya yang dapat
berubah dengan cepat. Dalam situasi tersebut etika membantu kita agar tidak
kehilangan orientasi, membedakan apa yang hakiki dan apa yang boleh berubah,
dengan begitu kita tetap bisa mengambil sikap-sikap yang dapat kita
pertanggungjawabkan.
NB:
Standar "Etika" Universal adalah keputusan yang memiliki alasan
rasional dan justifikasi.
Referensi:buku "Etika Dasar" (Franz Magnis - Sueseno)
catatan kuliah
diskusi bersama teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar