Na
Film Dorian Gray
adalah sebuah film yang menceritakan seorang anak muda yang lugu, tampan,
mewarisi kekayaan dari keluargannya dan mungkin merupakan salah satu kalangan
keluarga terhormat di lingkungannya. Singkatnya film ini mengisahkan perjalanan
hidup sosok Dorian Gray yang terlena dan terjebak dengan ketampanan dirinya
sendiri serta kesenangan duniawi. Dorian yang awalnya adalah seorang anak yang
lugu, akhirnya berubah menjadi sesosok orang yang hedonisme, mengejar
kesenangan sebanyak mungkin untuk kepuasan dirinya sendiri.
Sebenarnya menurut
saya sendiri, tidak ada hubungan film "Dorian Gray" degan
permasalahan ruang dan waktu. Ruang dan waktu dalam film tersebut berjalan
dengan normal, Dorian sama sekali tidak pergi ke masa lalu ataupun masa depan. Dia
juga tidak bermain-main dengan waktu, hanya saja si Dorian terjebak dengan
ketampanannya yang tidak menua dimakan usia, itupun disebabkan karena Dorian
melakukan semacam pertukaran jiwa terhadap sebuah karya seni yaitu lukisan. Dari
film itu, konflik dimulai saat sebuah lukisan di buat oleh salah satu seniman
hebat bernama "Basil" yang terpesona dengan ketampanan Dorian. Basil
akhirnya membuat sebuah lukisan Dorian di atas kanvas dan hasilnya lukisan
sangat mirip serta sangat persis seperti Dorian yang asli, ketika melihat
lukisan itu Dorianpun juga terpesona oleh ketampanan dirinya sendiri dan entah
tanpa disadari atau tidak Dorian melakukan semacam kontrak atau penukaran jiwa
terhadap lukisan itu, ia ingin dirinya tetap selalu terlihat seperti lukisan
itu sehingga sampai kapanpun wajah dan tubuh Dorian akan tetap seperti lukisan
itu. Namun hal itu juga punya resiko dan konsekuensinya, saat dorian menukarkan
jiwanya kepada lukisan itu, Dorian memang tidak menua tetapi efeknya adalah
lukisan itu yang menanggung semua dosa, luka, serta wajah tua Dorian.
Bagian yang
membuat saya yakin kalo ini menyangkut hal yang berhubungan dengan jiwa adalah
ketika adegan "Harry" salah satu teman Dorian mengajaknya ke sebuah
tempat prostitusi, Harry mengajarkan kepada Dorian bahwa "manusia hidup
untuk bahagia. Ketika manusia ingin baik, manusia seringkali malah tidak
bahagia. Tetapi ketika manusia itu bahagia, maka itu adalah baik", kata
Harry. Namun Dorian menyangkal peryataan tersebut dengan dengan pertanyaan,
"bukankah ada harga yang harus di bayar untuk hal seperti itu?" lalu
Harry bertanya "harga seperti apa itu?" Dorian menjawab "mungkin
efeknya kepada jiwa" dari adegan itu saya mendapatkan kata kunci pertama
yaitu "jiwa" lalu bagian yang menurut saya melihatkan bagian
pertukaran jiwa itu adalah ketika lukisan yang di buat oleh Basil selesai, saat
itu Dorian dan Harry juga ada di sana. Mereka bertiga melihat dan terkagum
dengan lukisan itu, dan disinilah konflik di mulai. Dorian sangat terpesona
dengan ksempurnaan dirinya sendiri dengan berkata "apakah benar aku
terlihat seperti ini? Ini terlihat seperti hidup" lalu Harry menjawab
"itu lebih baik dari hidup, dia akan tetap seperti itu sedangkan kau,
Dorian... aku kuatir kau tidak akan selalu terlihat sepertinya" dari situ
Dorian mulai melakukan semacam kontrak atau jiwa, entah secara sadar atau tidak
tapi jika dilihat dari kata-kata dan maksud mimik wajah Dorian saat berkata
"mungkin jiwaku harus kutancapkan ke altar setan" dengan maksud ia
ingin dirinya tetap terlihat selalu sama dengan lukisan itu. Bersamaan dengan
ucapan yang dikatan Harry yaitu semacam kata-kata yang mungkin adalah mantra
atau apa saya lupa, hingga akhirnya tanpa disadari hal yang di inginkan
Dorianpun terjadi.
Singkat cerita,
Dorian yang tidak menua serta pikirannya yang terpengaruh oleh kata-kata Harry
menjadikan ia sebagai sesosok hedonisme. Hingga setelah beberapa tahun kemudian
saat Dorian kembali dari perjalanannya, semua orang terkejut dengan penampilannya
yang tidak berubah sama sekali. Hingga Dorian sadar bahwa kebahagian yang
sesungguhnya bukanlah seperti ini, ia ingin berubah dan menjadi baik lagi. Namun
semua terlambat ketika Harry menyadari bahwa rahasia Dorian terletak pada
lukisan dirinya dulu. Di kejadian itu akhirnya Dorian mengungkapkan semacam isi
hatinya bahwa ia adalah orang yang dibuat oleh Harry, ia hidup dalam khutbah
Harry yang Harry sendiri tak berani lakukan, ia menjadi seseorang yang bukan
dirinya lagi. Lalu akhirnya Dorianpun mati terbakar sambil menancapkan pedang
di lukisan itu.
Jika di kaitkan
dengan permasalahan ruang dan waktu, menurut saya hampir tidak ada sama sekali
kaitanya. Mungkin hanya permasalahan Dorian yang melawan penuan atau semacam
hukum alam yang dimana seharusnya manusia menua dimakan waktu sedangkan Dorian
tidak. Tapi tetap saja dalam film tersebut, alur ceritanya masih bergerak wajar
mengikuti waktu, semua berjalan normal. Dan perinsip saya mengenai ruang dan
waktu adalah sama seperti penjelasan yang pernah saya jelasakan sebelumnya
bahwa "apapun itu, jika hal itu masih merupakan materi nyata maka dia
tidak akan bisa keluar dari apa yang disebut oleh ruang dan waktu".
Referensi:
Film "Dorian Gray"
Pemikiran diri sendiri
Film "Dorian Gray"
Pemikiran diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar