Nama : Dimas Rizky Akbary
NPM : 1306371400
Tugas : Filsafat Ilmu
NPM : 1306371400
Tugas : Filsafat Ilmu
Pada kesempatan
kali ini saya akan membahas suatu buku yang berjudul "The Grand
Design" yang di buat oleh Stephen Hawking. Pembahasan ini bertujuan untuk
perbaikan nilai dalam mata kuliah filsafat ilmu. Dalam buku ini, singkatnya Stephen
Hawkin sepertinya ingin menjelaskan tentang asal-usul jagad raya. Awal
terbentuknya jagad raya dan bagaimana terbentuknya.
Bagi Stephen
Hawking dalam M-Theorynya, jagat raya
kita bukanlah satu-satunya jagat raya, melainkan ada banyak jagat raya yang
diciptakan dari ketiadaan. Penciptaan banyak jagat raya tidak memerlukan
intervensi suatu makhluk supernatural atau allah melainkan muncul dengan
sendirinya dari hukum fisika, terprediksikan oleh sains.
Dalam buku ini yang membuat saya
tertarik adalah ketika Stephen Hawking menjelasakan tentang "The Game of
Life" ini bukanlah sebuah game tapi merupakan suatu hukum yang mengatur
jagad raya. Hukum dalam game ini dijadikan sebgai contoh untuk menjelaskan
tentang realita dan ciptaan. Dalam hukum ini, jagad raya dianggap sebagai papan
catur yang melebar tanpa batas. Lalu ketika jagad raya ini mulai membentuk
kondisi awal maka yang menentukan selanjutnya kedepan adalah hukum-hukum dalam
jagad raya itu sendiri.
Namun pada bagian terakhirnya muncul
pertanyaan, bagaimana seluruh jagat raya dapat diciptakan dari ketiadaan? Jawabannya
tidak lain karena ada suatu hukum seperti gravitasi. Tetapi jawabany seperti
itu malah terasa aneh bagi saya, bagaimana dengan benda-benda langit seperti
bintang-bintang dan lubang-lubang hitam tidak mungkin itu muncul begitu saja
dari ketiadaan. Tetapi bagi Stephen Hawking itu semua karena ada suatu hukum
seperti gravitasi, jagat raya dapat ada dan akan menciptakan dirinya sendiri
dari ketiadaan. Penciptaan spontan adalah alasan mengapa ada sesuatu ketimbang
tidak ada apapun, mengapa jagat raya ada, dan mengapa kita ada.
Dari penjelasan tersebut saya masih
merasa bingung, saya merasa masih ada sesuatu yang hilang atau tidak
terjelaskan. Seperti bagaimana sesuatu keadaan yang disebut ketiadaan tiba-tiba
bisa muncul hukum gravitasi? Apakah ini semua terjadi hanya karena kebetulan?
Atau hanya karena kondisi dan keadaan yang mendukung maka secara tiba-tiba
jadi? Benarkah kehidupan muncul dengan cara seperti itu? Saya merasa kalo ini
agak absurd. Bagaimana mungkin suatu keadaan yang tidak ada apa-apa menjadi ada
apa-apa dengan segala kekompleksannya.
Anggap saja begini, jika dari
keadaan yang tenang dan seimbang seperti ketiadaan itu lalu secara tiba-tiba
ada sentuhan lain yang mengacaukannya (garvitasi) maka dari mana asal sentuhan
itu? Lalu setelah mereka berdua, baru munculah energi-energi baru. Lalu entah
mungkin karena mereka saling berbenturan, bermutasi, atau bertransformasi. Saya
tidak tau secara pasti tetapi banyak teori yang menyebutkan seperti itu namun
faktanya belom pernah ada yang bisa membuktikannya kalo suatu energi seperti
atom misalnya dapat bermutasi atau bertransformasi. Nah, singkatnya para energi
ini ada berubah menjadi berbagai macam bentuk, salah satunya menjadi protein
misalnya lalu protein berubah menjadi manusia. Masalahnya manusia ini adalah
mahluk hidup, dia berpikir, dan dia dapat mengingat. Masalahnya bagaimana
mungkin suatu energi atau zat bisa
melakukan itu? Dan yang paling parahnya lagi bagaimana dengan masalah
kesadaran? Dari mana asalnya kesadaran manusia ini? Apakah mungkin sauatu
energi dapat memunculkan kesadaran? Apakah jangan-jangan energi itu sendiri
adalah pecahan dari kesadaran? Jika begitu maka pasti ada suatu kesadaran yang
tingkatnya lebih tinggi lagi dari jagad raya ini sendir. Jika para energi yang
jumlahnya sangat banyak itu mampu membuat manusia dan mahluk hidup lain, bukan
tidak mungkin pastinya ada mahluk hidup lain di luar sana yang bisa jadi lebih
hebat dari manusia.
Jika asumsi ini logis, lalu
bagaimana dengan sesuatu yang menghasilkan energi ini tadi? Jangan-janga memang
dari awal sudah ada yang memiliki kesadaran. Jika iya, maka mungkin saja ada
kesadaran lain yang levelnya lebih tinggi karena bahan pembentuknya pasti lebih
komplek. Lalu muncul lagi pertanyaan baru, dari mana datangnya sesuatu yang
memiliki kesadaran luar biasa ini? Akan terus ada pertanyaan tentang sebab
akibat. Maka dari itu tidak ada salahnya jika sebagian orang ada yang menganggap
bahwa si energi paling awal dan kuat ini adalah Tuhan.
Jika begitu, bagi saya yang menganut paham pantheism
dan jika memang yang menyebabkan semua ini adalah si energi itu maka energi itu
sepertinya hanya melakukan transformasi dari dirinya sendiri. Bagaimana jika si
ketiadaan itu sendirilah adalah energi itu lalu dia mentransformasikan dirinya
yang seakan-akan seperti ada gaya dari luar lalu dari itu semua muncul atau
menyebarlah energi-energi itu. Dan selanjutnya seperti yang tadi saya jelaskan,
energi itu saling berkontraksi, bermutasi lalu berubah menjadi berbagai macam
hal lainnya hingga jadilah manusia seperti kita sekarang ini. Maka analoginya
seperti ini, jika kita mengambil air laut dengan ember dan membawanya ke rumah,
apakah air di dalam ember tersebut tidak bisa dikatakan sebgai air laut lagi?
Jika boleh maka tidak ada salahnya jika kita juga bisa menganggap bahwa diri
kita sendiri adalah tuhan.
Maka bagi saya justru salah jika menganggap
bahwa jagad raya ini tercipta dari ketiadaan karena sesungguhnya ketiadaan itu
sendiri adalah energi itu. Jadi alam
sebenarnya tidak pernah diciptakan tetapi hanya ditransformasikan dari enerji
awal itu tadi. Semua ini adalah bagian darinya, dan bukanlah ciptaan dari
siapapun.
Referensi :
Buku Stephen Hawking "The Grand Design"
Pemikiran sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar