Jumat, 16 Januari 2015

Filsafat Ilmu sedikit pembahasan mengenai buku the grand design

Nama : Dimas Rizky Akbary
NPM : 1306371400
Tugas : Filsafat Ilmu
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas suatu buku yang berjudul "The Grand Design" yang di buat oleh Stephen Hawking. Pembahasan ini bertujuan untuk perbaikan nilai dalam mata kuliah filsafat ilmu. Dalam buku ini, singkatnya Stephen Hawkin sepertinya ingin menjelaskan tentang asal-usul jagad raya. Awal terbentuknya jagad raya dan bagaimana terbentuknya.
Bagi Stephen Hawking dalam M-Theorynya, jagat raya kita bukanlah satu-satunya jagat raya, melainkan ada banyak jagat raya yang diciptakan dari ketiadaan. Penciptaan banyak jagat raya tidak memerlukan intervensi suatu makhluk supernatural atau allah melainkan muncul dengan sendirinya dari hukum fisika, terprediksikan oleh sains.
Dalam buku ini yang membuat saya tertarik adalah ketika Stephen Hawking menjelasakan tentang "The Game of Life" ini bukanlah sebuah game tapi merupakan suatu hukum yang mengatur jagad raya. Hukum dalam game ini dijadikan sebgai contoh untuk menjelaskan tentang realita dan ciptaan. Dalam hukum ini, jagad raya dianggap sebagai papan catur yang melebar tanpa batas. Lalu ketika jagad raya ini mulai membentuk kondisi awal maka yang menentukan selanjutnya kedepan adalah hukum-hukum dalam jagad raya itu sendiri.
Namun pada bagian terakhirnya muncul pertanyaan, bagaimana seluruh jagat raya dapat diciptakan dari ketiadaan? Jawabannya tidak lain karena ada suatu hukum seperti gravitasi. Tetapi jawabany seperti itu malah terasa aneh bagi saya, bagaimana dengan benda-benda langit seperti bintang-bintang dan lubang-lubang hitam tidak mungkin itu muncul begitu saja dari ketiadaan. Tetapi bagi Stephen Hawking itu semua karena ada suatu hukum seperti gravitasi, jagat raya dapat ada dan akan menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan. Penciptaan spontan adalah alasan mengapa ada sesuatu ketimbang tidak ada apapun, mengapa jagat raya ada, dan mengapa kita ada.
Dari penjelasan tersebut saya masih merasa bingung, saya merasa masih ada sesuatu yang hilang atau tidak terjelaskan. Seperti bagaimana sesuatu keadaan yang disebut ketiadaan tiba-tiba bisa muncul hukum gravitasi? Apakah ini semua terjadi hanya karena kebetulan? Atau hanya karena kondisi dan keadaan yang mendukung maka secara tiba-tiba jadi? Benarkah kehidupan muncul dengan cara seperti itu? Saya merasa kalo ini agak absurd. Bagaimana mungkin suatu keadaan yang tidak ada apa-apa menjadi ada apa-apa dengan segala kekompleksannya.
Anggap saja begini, jika dari keadaan yang tenang dan seimbang seperti ketiadaan itu lalu secara tiba-tiba ada sentuhan lain yang mengacaukannya (garvitasi) maka dari mana asal sentuhan itu? Lalu setelah mereka berdua, baru munculah energi-energi baru. Lalu entah mungkin karena mereka saling berbenturan, bermutasi, atau bertransformasi. Saya tidak tau secara pasti tetapi banyak teori yang menyebutkan seperti itu namun faktanya belom pernah ada yang bisa membuktikannya kalo suatu energi seperti atom misalnya dapat bermutasi atau bertransformasi. Nah, singkatnya para energi ini ada berubah menjadi berbagai macam bentuk, salah satunya menjadi protein misalnya lalu protein berubah menjadi manusia. Masalahnya manusia ini adalah mahluk hidup, dia berpikir, dan dia dapat mengingat. Masalahnya bagaimana mungkin suatu energi atau zat bisa  melakukan itu? Dan yang paling parahnya lagi bagaimana dengan masalah kesadaran? Dari mana asalnya kesadaran manusia ini? Apakah mungkin sauatu energi dapat memunculkan kesadaran? Apakah jangan-jangan energi itu sendiri adalah pecahan dari kesadaran? Jika begitu maka pasti ada suatu kesadaran yang tingkatnya lebih tinggi lagi dari jagad raya ini sendir. Jika para energi yang jumlahnya sangat banyak itu mampu membuat manusia dan mahluk hidup lain, bukan tidak mungkin pastinya ada mahluk hidup lain di luar sana yang bisa jadi lebih hebat dari manusia.
Jika asumsi ini logis, lalu bagaimana dengan sesuatu yang menghasilkan energi ini tadi? Jangan-janga memang dari awal sudah ada yang memiliki kesadaran. Jika iya, maka mungkin saja ada kesadaran lain yang levelnya lebih tinggi karena bahan pembentuknya pasti lebih komplek. Lalu muncul lagi pertanyaan baru, dari mana datangnya sesuatu yang memiliki kesadaran luar biasa ini? Akan terus ada pertanyaan tentang sebab akibat. Maka dari itu tidak ada salahnya jika sebagian orang ada yang menganggap bahwa si energi paling awal dan kuat ini adalah Tuhan.
Jika begitu, bagi saya yang menganut paham pantheism dan jika memang yang menyebabkan semua ini adalah si energi itu maka energi itu sepertinya hanya melakukan transformasi dari dirinya sendiri. Bagaimana jika si ketiadaan itu sendirilah adalah energi itu lalu dia mentransformasikan dirinya yang seakan-akan seperti ada gaya dari luar lalu dari itu semua muncul atau menyebarlah energi-energi itu. Dan selanjutnya seperti yang tadi saya jelaskan, energi itu saling berkontraksi, bermutasi lalu berubah menjadi berbagai macam hal lainnya hingga jadilah manusia seperti kita sekarang ini. Maka analoginya seperti ini, jika kita mengambil air laut dengan ember dan membawanya ke rumah, apakah air di dalam ember tersebut tidak bisa dikatakan sebgai air laut lagi? Jika boleh maka tidak ada salahnya jika kita juga bisa menganggap bahwa diri kita sendiri adalah tuhan.
Maka bagi saya justru salah jika menganggap bahwa jagad raya ini tercipta dari ketiadaan karena sesungguhnya ketiadaan itu sendiri adalah energi itu. Jadi alam sebenarnya tidak pernah diciptakan tetapi hanya ditransformasikan dari enerji awal itu tadi. Semua ini adalah bagian darinya, dan bukanlah ciptaan dari siapapun.

Referensi :
Buku Stephen Hawking "The Grand Design"

Pemikiran sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar