Minggu, 04 Januari 2015

Pembahasan Manusia dari Frandy Antoni Wijaya, NPM : 1306408750 Universitas Indonesia FIB

Manusia

          Adalah sebuah hal yang menarik, ketika kita membicarakan struktur ontology manusia, bahwa sampai saat ini, definisi manusia masih dapat diperdebatkan, ketika saya bertanya kepada anda, apa makna manusia ? akan ada yang menjawab bahwa manusia adalah makhluk rasional sebagaimana telah dikemukakan oleh Aristoteles atau Cassirer yang menyatakan manusia adalah makhluk bersimbol, atau ada juga yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang dibedakan kelasnya dari binatang ataupun alien sebagaimana tertulis di kamus oxford (human), atau ada juga yang mengemukakan bahwa manusia adalah term yang digunakan untuk mendeskripsikan kita, bahwa human atau manusia merupakan kata yang berasal dari kata latin yaitu homo yang artinya sejenis, bahwa kita semua sama maka kita adalah manusia, tidak berhenti di sana, ada juga kitab suci yang mendeskripsikan bahwa manusia merupakan pencitraan dari Tuhan, namun yang paling menarik adalah Protagoras, bahwa dia menyatakan manusia adalah ukuran dari segala sesuatu.

Dari serangkaian definisi diatas, mana argumen mengenai manusia yang paling menarik ? manusia adalah makhluk rasional dan bersimbol, maka diasumsikan rasional adalah manusia yang dapat berpikir dan menggunakan simbol sebagai media rasionalitas menjadi kenyataan, lalu bagaimana bila ada manusia, yang tadinya rasional, menjadi tidak rasional, apakah kita dapat mengakui dirinya sebagai manusia ? sebagai contoh, katakan lah “Orang Gila” yang diasumsikan bahwa dirinya tidak dapat menjadi rasional, apakah kita bisa menetapkan orang tersebut sebagai manusia ? atau orang yang sedang dalam masa coma, atau sedang tidur, yang tidak melakukan hal rasional, apakah mereka adalah manusia ? atau kita menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang berada di atas binatang, bahwa karena manusia memiliki rasionalitas lebih tinggi, maka kita dapat menguasai binatang, dan apakah hanya manusia makhluk bersimbol ? apakah hewan atau binatang tidak memiliki simbol ? Apakah anda setuju ? apakah hanya dengan memiliki rasionalitas yang lebih tinggi dapat menjustifikasi bahwa manusia lebih tinggi derajatnya dari pada binatang ? sebenarnya apa itu rasionalitas ? berbudaya ? berpikir ? membuat teknologi ? dari mana kita bisa menjustifikasi bahwa binatang tidak dapat berasionalitas sedangkan, kita sendiri tidak dapat mengetahui apakah kita memang memiliki rasionalitas atau tidak ? kita  rasional karena kita berpikir ? dari mana kita dapat yakin bahwa binatang tidak berpikir ? apakah anda yakin bahwa anda adalah makhluk rasional ? bila anda yakin, atas dasar apa anda yakin bahwa anda rasional ? apakah anda sendiri yakin bahwa anda sadar dan bertanggung jawab atas kerasionalitasan anda ?

Argumen mengenai Mind And Body memang merupakan suatu bahasan hangat terutama di dunia filsafat, menurut saya, kita tidak akan dapat menemukan apa yang dimaksud dengan manusia atau Human, sebelum kita dapat mengetahui apakah kita sadar atau tidak. Pernyataan Protagoras yang berbunyi “Manusia adalah ukuran dari segala sesuatu”, merupakan pernyataan yang terjadi selama ini, bahwa seringkali manusia meninggikan derajatnya, sehingga memandang rendah makhluk lain,

Berbicara mengenai manusia, tentunya kita membicarakan rasionalitas dan insting, manusia tentu makhluk yang menarik. Manusia menganggap bahwa dirinya adalah makhluk yang superior dibandingkan makhluk lainnya dikarenakan manusia menggunakan rasio dan bukan insting. Pertanyaan di sini, apakah manusia dapat menggunakan hal tersebut untuk menjustifikasi bahwa dirinya lebih tinggi dibandingkan binatang hanya karena memiliki rasionalitas yang lebih tinggi ? Bukankah justru karena manusia yang memiliki rasionalitas merupakan makhluk yang lebih berbahaya dibandingkan hewan ? bahwa manusia merupakan penyebab atas kerusakan alam ini diakibatkan karena adanya rasionalitas ? bahwa rasionalitas adalah penyebab dari manusia untuk mendominasi alam ? jadi, apakah rasionalitas membuat manusia berada di atas binatang ?


Manusia merupakan makhluk yang unik, manusia seringkali juga dikaitkan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki hak, sehingga muncul apa yang kita sebut dengan HAM. Oleh karena itu, banyak manusia tidak ingin dijadikan sebagai bahan eksperimen rasionalitas kita sendiri. Adalah nilai yang membuat manusia sangat unik dan berbeda dari makhluk lain, bahwa manusia walaupun dikatakan sama fisiknya, namun tidak sama intensitas rasionalitasnya. Eksperimen terhadap manusia saat ini merupakan hal yang sangat dilarang keras, sebut saja eksperimen terhadap obat-obatan, manusia tidak pernah bereksperimen mengenai obat untuk manusia menggunakan manusia sendiri sebagai objek eksperimennya, namun memakai makhluk lain. Hal ini sangat menarik untuk dibahas, mengapa obat yang dibuat yang ditujukan untuk manusia menggunakan objek selain manusia sebagai objek eksperimen ? apakah obat tersebut ditujukan untuk manusia atau makhluk lain ? para ahli banyak berdebat di daerah ini, bagi para pendukung humanis, manusia tidak boleh dijadikan objek eksperimen, hal ini dikarenakan dianggap merendahkan derajat manusia, bahwa nyawa manusia bukan sebuah being yang dapat di perlakukan semudah itu, bahwa manusia hanya boleh di berikan sesuatu yang pasti aman dan bukan sebuah eksperimentasi berdasarkan hipotesis. Uniknya di sini, walaupun manusia tidak mau dijadikan eksperimen, tetapi manusia pasti jatuh ke dalam eksperimen. Sebut saja ilmu kedokteran, sebelum seseorang menjadi dokter, dia melakukan penelitian dan eksperimen terhadap selain manusia sehingga dia memiliki kemampuan untuk menjadi dokter, namun, ketika dia resmi menjadi dokter, setiap pasien yang datang kepada dokter tersebut secara otomatis menjadi bahan eksperimen dirinya secara sadar atau tidak sadar. Ilmu kedokteran didasarkan oleh positivisme logis yang sangat mengandalkan induksi, sehingga setiap pasien yang datang akan diperiksa gejalanya dan diteliti berdasarkan hipotesa yang ada kemudian didiagnosis dan diputuskan penyakitnya serta akan diberikan resep untuk menyembuhkannya. Seringkali kita tidak sadar bahwa ini merupakan proses eksperimen, bukankah ini merupakan hal yang lucu ? kita tidak ingin dijadikan objek eksperimen, namun kita setiap hari adalah objek eksperimen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar